Monday, November 28, 2016

LET'S GO GREEN.... KEMBALI KE PEMBALUT KAIN

BAHAYA PEMBALUT BIASA
Dari Yayasan Kanker Indonesia:
1. 83% dari wanita usia subur mengalami masalah di organ kewanitaannya dan 62% diantaranya disebabkan oleh pemakaian pembalut yang kurang berkualitas
2. Penyakit kanker serviks menyebabkan korban meninggal sedikitnya 1 wanita setiap jam (8.000 orang per tahun). Indonesia rangking 1 didunia.
3. Ada 450.000 kasus kanker serviks baru setiap tahun di Indonesia.
Sebanyak 52 juta dari setiap 115 juta perempuan Indonesia beresiko terkena kanker serviks.
4. Hasil riset WHO, The Tampon Safety and Research Ach Of: H.R.890, USA, Tahun 1999
Ahli internasional tentang penelitian atas kanker, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa DIOXIN dapat menyebabkan kanker.
5. DIOXIN adalah sebuah hasil samping dari proses bleaching (pemutihan) pada pembuatan pembalut wanita, tissue , kertas dll.
Proses Pembuatan pembalut Kertas
Hampir semua pembalut wanita yang beredar di pasaran terbuat dari KERTAS BEKAS dan SERBUK KAYU/PULP yang diolah dengan menggunakan banyak BAHAN KIMIA BERBAHAYA untuk memutihkan membersihkan dan sterilisasi yang selanjutnya dibungkus dengan rapi.
Yang perlu anda ketahui
1. Sepanjang hidupnya wanita menggunakan 15.000 lembar pembalut.
2. Efek dari paparan DIOXIN baru akan terasa setelah umur 20-30 tahun.
3. Manusia tidak memiliki mekanisme alami untuk memusnahkan atau membuang Dioxin dari dalam tubuhnya.
4. Dioxin merupakan salah satu senyawa kimia beracun yang paling beracun yang pernah diketahui manusia.
5. Setiap orang mempunyai sel-sel kanker yang tidak dapat terlihat oleh test standar sebelum sel kanker ini berkembang menjadi berjuta sel-sel kanker ini dapat berkembang jika ada yang memicu sel kanker termasuk DIOXIN

Solusi Kembali menggunakan pembalut dari kain (alami dan bebas zat kimia berbahaya) murah dan bisa dipakai berulangkali.
Menggunakan pembalut yang terbuat dari kapas dan bebas dari zat racun berbahaya, praktis, nyaman, anti bocor dan aman bagi manusia.

Mom & Kids Clodi Corner menyediakan beberapa merk pembalut kain yang sudah terjamin kualitasnya. tersedia beberapa merk eksklusif.

GG: Day (dengan ukuran 22 cm x 28 cm )@ Rp 29.000 , Night ( dengan ukuran 22 cm x 36 cm) @Rp36.000, Pantyliner (dengan ukuran 22 cm x 18 cm)@ Rp 18.000


Cluebebe: Day (dengan ukuran 8 cm x 28 cm ) @Rp 29.000, Night (dengan ukuran 8 cm x 36 cm) @Rp 36.000, Pantyliner (dengan ukuran 8 cm x 20 cm ) @ Rp 18.000

Sobi: day (dengan ukuran 7,5 cm x 26,5 cm) @Rp 40.000, Night (dengan ukuran 7,5cm x 30 cm) @Rp 45.000

Pemesanan Hubungi:
SMS/WA : 085 746 529 812 (Mainatul Ilmi)
BBM: 56C879AA
Let's Go Green......... ^_^

Sunday, February 7, 2016

Alasan Menggunakan Cloth Diapers (Clodi)


Mengapa memilih clodi (clothdiapers)?

Clodi adalah popok kain berkantong yang memerlukan lapisan penyerap (insert). Clodi memiiki mekanisme sama seperti pospak (diaper sekali pakai) yang berfungsi menyerap cairan dan membuat permukaan tetap kering sehingga si kecil bebas ruam. Clodi terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas serta nyaman di kulit bayi karena permukaannya (inner) yang lembut. Lapisan luar (outer) clodi terbuat dari bahan waterproof yang tetap breathable sehingga dapat meminimalkan kebocoran.

Keunggulan pemakaian clodi:

-          Popok kain lebih nyaman dan sehat
Clodi tanpa menggunanakan bahan kimia ataupun pemutih, kertas dan plastik yang biasa terdapat pada pospak  dan tercatat menimbulkan masalah kesehatan yang serius yaitu areaksi alergi.

-          Popok kain lebih ekonomis
Pemakaian pospak
Dengan perhitungan minimal, jika dalam sehari hanya menggunakan 3 pcs saja.
Dalam 1 bulan: 3pcs x 30hari x Rp 1.500,- = Rp 135.000/bulan
Dalam 1 tahun (tidak memperhitungkan kenaikan harga) : Rp 1.620.000
Bila si kecil memakai pospak dalam 2 tahun: Rp 3.240.000

Pemakaian clodi one size
Bila mencuci tiap hari maka kita membutuhkan 10 popok utama dan 5 cadangan. Kita hitung maksimal 15 pcs
15 x Rp 75.000 = Rp 1.200.000,-
Terbukti lebih ekonomis!

-          Popok kain lebih ramah lingkungan
Popok kain dapat digunakan hingga masa pakainya habis, kemudian jika dibuang dapat membusuk secara alami dan kembali ke tanah. Kita tidak perlu membebani lingkungan dengan sampah sebagaimana jika menggunakan popok sekali pakai yang setelah masa serapnya habis langsung dibuang begitu saja.

Dikutip dari: http//everlating-journey.com